Beranda Internasional AKHIRNYA NGAKU JUGA! Setelah ‘Dihajar’ Amerika, Iran Jujur Fasilitas Nuklirnya Rusak Parah.

AKHIRNYA NGAKU JUGA! Setelah ‘Dihajar’ Amerika, Iran Jujur Fasilitas Nuklirnya Rusak Parah.

Sumber gambar: West Asia News Agency

Iran Akui Fasilitas Nuklir Fordow Rusak Parah Akibat Serangan Bom AS

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, untuk pertama kalinya mengakui bahwa serangan bom yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan kerusakan yang serius dan parah pada fasilitas nuklir vital mereka di Fordow.

Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Araghchi dalam sebuah wawancara terbaru dengan media terkemuka AS, CBS News. Wawancara tersebut, seperti dilaporkan oleh Reuters dan Hindustan Times pada hari Rabu (2/7/2025), ditayangkan pada hari Selasa (1/7).

“Tidak ada yang tahu persis apa yang terjadi di Fordow. Meskipun begitu, dari yang kami ketahui sejauh ini, fasilitas tersebut mengalami kerusakan yang serius dan parah,” ungkap Araghchi.

Ia menambahkan bahwa tim dari Organisasi Energi Atom Iran saat ini sedang melakukan evaluasi dan penilaian menyeluruh terhadap tingkat kerusakan di fasilitas Fordow, yang lokasinya berada jauh di dalam pegunungan dan sebagian besar dibangun di bawah tanah.

“Laporan dari hasil evaluasi tersebut nantinya akan diserahkan kepada pemerintah,” lanjutnya.

Klaim yang Saling Bertentangan

Pengakuan dari pihak Iran ini muncul di tengah klaim yang berbeda-beda mengenai dampak serangan tersebut. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dengan percaya diri mengklaim bahwa serangan bom itu “secara total dan sepenuhnya telah memusnahkan” program nuklir Iran.

Namun, klaim Trump tersebut dilaporkan bertentangan dengan laporan intelijen awal dari Pentagon (Departemen Pertahanan AS). Sejumlah pejabat AS juga mengakui bahwa dibutuhkan waktu lebih lama untuk dapat menilai secara lengkap tingkat kerusakan yang sebenarnya akibat serangan militer pekan lalu.

Di sisi lain, laporan dari media AS lainnya, The Washington Post, pada hari Minggu (29/6) menyebutkan hal yang berbeda. Mengutip empat sumber internal pemerintah AS, laporan itu menyatakan bahwa komunikasi pihak Iran yang berhasil disadap justru terkesan meremehkan atau mengecilkan tingkat kerusakan yang terjadi.

Peristiwa ini terjadi setelah pertempuran udara antara Iran dan Israel berakhir melalui gencatan senjata yang dimediasi oleh AS pada 24 Juni lalu. Meskipun kedua negara saling melontarkan tuduhan adanya pelanggaran, gencatan senjata tersebut dilaporkan sebagian besar masih ditaati hingga saat ini.
(BS)